Seiring dengan berjalannya pembangunan stasiun MRT di Jakarta, pihak PT MRT Jakarta menyatakan bahwa perusahaan telah menawarkan pengelola gedung di Jakarta yang ingin menghubungkan kawasannya dengan stasiun mass rapid transit koridor I.

PT MRT Jakarta telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak pengelola gedung komersial yang berdekatan dengan jalur Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Totalnya ada 32 gedung yang nantinya akan interkoneksi dengan stasiun MRT. Gedung-gedung tersebut adalah pusat perbelanjaan dan perkantoran.

Gedung perkantoran dan mall yang sudah menyetujui di antaranya adalah:

1. Poin Square Lebak Bulus
2. Plaza Bapindo (stasiun bawah tanah)
3. Blok M Plaza
4. Wisma Mandiri (stasiun bawah tanah)

PT MRT Jakarta masih membuka kesempatan bagi pengelola gedung untuk interkoneksi dengan 13 stasiun MRT layang dan bawah tanah sampai MRT beroperasi pada tahun 2019. Seperti diketahui, struktur jalur MRT yang merupakan struktur layang (elevated) terbentang kurang lebih 10 km yaitu Lebak Bulus (Depo), Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.


Sementara konstruksi bawah tanah MRT Jakarta membentang ±6 km, yang terdiri dari terowongan dan enam stasiun MRT bawah tanah. Enam underground station yang bakal terinterkoneksi yaitu Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Diketahui bahwa kesepakatan antara PT MRT Jakarta dengan pengelola gedung terkait interkoneksi merupakan mutual benefit(keuntungan bersama). Dari PT MRT tentunya memerlukan traffic penumpang, dan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan juga akan mengalami kelonjakan pengunjung jika memiliki akses langsung ke stasiun MRT.

Dari sisi keamanan, BUMD DKI hanya menyediakan titik-titik interkoneksi yang disebut knocked down wall dimana koordinatnya sudah disesuaikan dengan keamanan struktur stasiun MRT di darat dan bawah tanah. Pembangunan tunnel dilakukan oleh pengelola gedung dan setiap gedung harus mengajukan izin untuk membangun tunnel interkoneksi kepada Pemprov DKI. PT MRT Jakarta akan memberikan rekomendasi teknis tentang koordinat dan desain.