Permintaan terhadap rumah bersubsidi dalam program pembangunan sejuta rumah meningkat cukup tajam. Besarnya minat masyarakat ini karena pemerintah memberi berbagai kemudahan dan subsidi. Salah satunya subsidi melalui pemberian fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sehingga mereka cukup membayar bunga 5 persen (fixed) hingga lunas.
“Rumah berubsidi ini permintaannya meningkat hingga 70 persen. Sampai November 2015 kami sudah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 458 ribu rumah di seluruh Indonesia baik yang sudah selesai maupun dalam proses. Sementara untuk rumah non FLPP kenaikan KPR-nya hanya 19 persen,” ujar Maryono, Direktur Utama Bank BTN, dalam acara Rakernas REI di Jakarta, Kamis (3/12).
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang cukup besar itu Maryono menghimbau pengembang agar tidak ragu membangun rumah murah untuk kalangan MBR. Soal pembiayaan tidak perlu dirisaukan karena Bank BTN akan membiayai berapa pun yang diajukan pengembang.
“Efek program sejuta rumah ini walaupun baru beberapa bulan sejak dicanangkan dampaknya sangat luar biasa. Dengan peningkatan ini tahun depan target kami dapat menyalurkan FLPP hingga 800 ribu rumah. Ini tantangan dan peluang bagi pengembang, sejauh mana mereka ikut berpartisipasi di program yang sangat bagus ini,” imbuhnya.