Membeli properti seken banyak kelebihannya dibandingkan produk baru dari developer. Barangnya sudah jadi sehingga mencari pembiayaan (KPR) dari bank lebih mudah. Selain itu untuk merenovasi anggarannya lebih mudah diprediksi. Kendati demikian konsumen harus lebih cermat dan awas terutama soal legalitasnya. Terutama wilayah-wilayah perbatasan Jakarta, seperti kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, dengan Depok. Di kawasan ini sebagian besar masih tanah girik.
“Kalau untuk wilayah Jakarta hampir seluruhnya sudah clear, artinya setiap rumah yang dijual itu sudah ada sertipikatnya. Tapi di pinggiran, seperti kawasan Cinere dan Ciganjur harus ekstra teliti karena masih banyak tanah girik dan AJB. Kalau girik kita harus telusuri ahli warisnya, jadi lebih repot,” ujar Ferry, broker properti dari Era Woltermonginsidi, Jakarta Selatan kepada housing-estate.com di Jakarta, Rabu (25/11).
Agar mudah mendapatkan dukungan pembiayaan dari bank lokasi rumah yang dibeli sebaiknya dijalan yang dapat dilalui dua mobil. Bank bersedia member pembiayaan rumah di jalan sempit tapi biasanya bunganya tidak standar atau lebih tinggi.
“Rumah juga harus ada IMB-nya. Ada sertipikat tapi nggak ada IMB umumnya KPR tidak bisa keluar, kalaupun bisa batasan plafonnya lebih rendah. Tidak ada IMB juga membuat rumah tersebut tidak bisa dijadikan jaminan ke bank,” imbuhnya.